Sabtu, 05 Oktober 2013

Karya Tulis Ilmiah Susu Kedelai menjadi alternatif Pengganti Susu Sapi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kacang kedelai dikenal sebagai salah satu makanan yang memiliki tingkat protein nabati sangat tinggi. Tidak hanya itu, kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi susu kedelai ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memikili kandungan yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan susu sapi biasa. Susu kedelai juga berfungsi sebagai pembentuk kandungan tulang baru, memperkuat tulang, mengatur fungsi otot, meredarkan darah dengan normal, mengontrol asam lemak di usus.
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu biasanya dikonsusmsi oleh masyarakat berupa susu sapi biasa. Susu banyak memiliki kandungan gizi yang tinggi berupa protein dan vitamin. Dan dapat meningkatkan kalsium dalam tubuh. Namun, dapat juga menyebabkan penyakit, di ataranya: Gatal-gatal di kulit, saluran cerna, serta saluran napas, gangguan pada saluran cerna, karena saluran cerna merupakan organ yang pertama kali kontak dengan makanan tersebut, sehingga biasanya jika orang selesai minum susu sapi selang beberapa saat akan muntah-muntah dan diare. Diare adalah penyakit yang disebabkan bakteri yang terkandung dalam suatu makanan atau minuman. Penyakit ini sangat berbahaya jika dibiarkan akan menyebabkan rusak organ pencernaan karena dan dapat meyebabkan kematian. Pencegahan pada penyakit ini adalah meminum obat diare dan menghindarkan makanan atau minuman yang menambah parahnya penyakit ini. Misalnya meminum susu sapi yang selektif. Karena jika susu sapi yang terkontaminasi.
Berdasarkan latar belakang di atas akan perlu adanya alternatif pengganti susu sapi .sebagai penggantinya adalah susu kedelai. Susu kedelai memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan susu sapi. Sehingga susu kedelai dapat dijadikan alternatif susu sapi. Dalam penelitian ini “Susu Kedelai menjadi alternatif Pengganti Susu Sapi.”

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dalam penyusunan karya ilmiah ini sebagai berikut:
1.    Bagaimana cara pembuatan susu kedelai?
2.    Bagaimana respon masyarakat (responden) terhadap minuman susu kedelai ditinjau dari aroma, rasa, dan warna?
3.    Bagaimana nilai ekonomis dari susu kedelai?

1.3  Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1.    Untuk mengetahui cara pembuatan minuman susu kedelai.
2.    Untuk mengetahui respon masyarakat (responden) terhadap minuman susu kedelai jika ditinjau dari aroma, rasa, dan warna.
3.    Untuk mengetahui nilai ekonomis dari minuman susu kedelai.

1.4  Manfaat Penelitian
Dari penulisan karya ilmiah ini, dapat diambil beberapa manfaat yaitu :
1.    Bagi Peneliti
Dengan penulisan karya ilmiah ini dapat mengetahui manfaat lain kedelai sehingga dapat memenuhi gizi dengan alternatif pengganti susu sapi.
2.    Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan informasi pada sisiwanya tentang pemanfaatan kedelai sebagai pengganti susu sapi.
3.    Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menyajikan sendiri variasi susu dari bahan baru yang memiliki kandungan yang tidak kalah dengan susu sapi.
4.    Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat menyajikan suatu alternatif baru yang dapat menambah variasi pangan sesuai dengan peraturan sebagai upaya menciptakan produk inovatif yang dapat diberikan kepada khalayak ramai.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kedelai
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kedelai merupakan tanaman dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik[1], juga merupakan tanaman hari pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga. Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih. Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup.
Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul di atas tanah. Warna hipokotil[2], yaitu bagian batang kecambah dibawah kepiing, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge). Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman. Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal.             Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas[3] atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk[4]. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.
Kerajaan
Plantae
Filum
Magnoliophyta
Kelas
Magnoliopsida
Ordo
Fabales
Famili
Fabaceae
Upafamili
Faboideae
Tabel 1 : kalsifikasi kedelai
Gambar 1


2.2  Susu Kedelai
            Kacang kedelai dikenal sebagai salah satu makanan yang memiliki tingkat protein nabati sangat tinggi. Manfaat susu kedelai untuk kesehatan sangat penting. Tidak hanya itu, kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi susu kedelai ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memiliki kandungan yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan susu sapi biasa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa pakar gizi, susu kedelai sangat dianjurkan untuk dijadikan sebagai pengganti susu formula untuk bayi di atas 4 bulan karena terbukti lebih aman dari bakteri jahat yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi. Dalam tubuh terdapat kolesterol[5] jahat yang menuai pengapuran pembuluh darah. Maka, HDL atau kolesterol baik dalam susu kedelai mampu mencegah pengapuran tersebut dengan melawan kolesterol jahat. Susu kedelai juga berfungsi sebagai pembentuk kandungan tulang baru, memperkuat tulang, mengatur fungsi otot, meredarkan darah dengan normal, dan mengontrol asam lemak di usus.
 Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa polisakarida[6] yang terkandung dalam kedelai mampu menekan kadar glukosa dan trigliserida postpandrial, serta menurunkan rasio insulin-glukosa postpandrial (setelah makan). Hal ini membuktikan bahwa kandungan polisakarida pada kedelai mampu mengendalikan kadar gula darah yang berlebih dalam tubuh. Diabetes mellitus muncul akibat dari kurang berfungsinya atau terganggunya fungsi insulin, sehingga kadar gula darah meningkat sampai jauh melebihi batas normal. Asupan susu kedelai dapat membantu mengendalikan kadar gula darah yang melebihi batas normal tersebut, sehingga sangat membantu mengendalikan gejala penyakit gula ini.
 Gambar 2

2.3  Kandungan dan manfaat susu kedelai
1)      Kandungan
Kedelai selain sumber serat termasuk sumber protein nabati dan lesitin juga sumber vitamin A, B kompleks, vitamin E,, fosfor, magnesium,kalsium, dan zat besi.
2)      Manfaat
a)      Kanker
Di masyarakat Jepang yang suka mengonsumsi kedelai, insiden kanker jarang terjadi. Ternyata, kedelai mengandung fitoestrogen, zat yang mirip hormon estrogen, dan juga isoflavon yang antioksidan. Jenis kanker yang dapat dicegah antara lain payudara, saluran telur, indung telur dan prostat.
b)      Osteoporosis
Fitoestrogennya mampu mencegah osteoporosis. Belum lagi ekstra kalsium dalam tahu yang dibuat dari kalsium klorida, proteinnya juga ikut mengurangi pengeluara kalsium melalui urin.
c)      Anemia
Tempe yang mengalami fermentasi meningkatkan aktivitas vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
d)      Diabetes Mellitus
Nilai serat, vitamin B kompleks, serta kandungan asam aminonya membuat tempe sumber protein sempurna bagi penderita diabetes mellitus.
e)      Jantung Koroner :
Zat-zat dalam tempe yang mampu membantu menurunkan lemak darah adalah protein, PUFA, serat, niasin, vitamin E, karetenoid, isoflavon, dan kalsium. Mengonsumsi tempe dalam jumlah tertentu secara teratur, dapat menurunkan kolesterol total dan LDL.
f)       Anti aging
 Sifatnya yang antioksidan, bila dikonsumsi dalam jumlah cukup dan teratur dapat membantu mencegah penuaan dini.




2.4 Susu Sapi
            Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril[7]. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
            Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman. Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten[8] yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
 Gambar 3
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas. Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas[9] susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu. Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda. Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.

Jenis produk susu
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk). Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif[10].Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%. Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susu)

2.5 Efek Samping Susu Sapi
konsumsi susu memiliki berbagai efek negatif terhadap konsumen, terutama bagi pemilik kulit gelap. Kebanyakan, susu yang dijual dipasaran tidak diproduksi dengan cara yang sama seperti susu yang diperoleh secara alami dari peternakan. Sapi penghasil susu saat ini adalah sapi yang jarang makan, sakit, atau bunting di mana hormonnya sedang tidak bagus. Hormon ini kemudian masuk ke dalam susu dan memberi efek buruk bagi peminum susu. Demikian seperti dikutip dari Carefair. Progesteron[11] yang terdapat dalam susu sapi betina bunting terurai menjadi androgen. Androgen adalah hormon steroid yang mengendalikan sifat maskulin dan karakteristik setiap hewan bertulang belakang. Androgen yang paling sering dibahas adalah testosteron.
Beberapa dokter berpikir bahwa perkembangan jerawat yang dialami remaja dapat dikaitkan dengan konsumsi susu yang memiliki kandungan ekstraandrogen. Ketika anak laki-laki memasuki masa puber, misalnya, hormon testosteron[12] bertambah akibat mengonsumsi beberapa gelas susu setiap hari. Kebiasaan ini yang menyebabkan kulit mengalami permasalahan cukup serius.Selain itu, banyak orang alergi susu, dan manifestasi reaksi ini terlihat pada kulit, seperti dermatitis atopik pada bayi. Dermatitis atopik merupakan peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Sementara orang dewasa mengalami lactose intolerant, yakni reaksi alergi susu yang dapat berwujud jerawat.
            Apa yang Anda konsumsi tentunya akan memengaruhi seluruh tubuh, dan kulit merupakan organ terbesar. Jika Anda harus minum susu, cobalah mengonsumsi susu sapi yang diberi makan produk alami dan yang diizinkan untuk berkeliaran bebas. Sapi yang dikurung dalam kandang terbatas kerap mengalami stres. Beberapa dokter berasumsi, hormon stres yang dilepaskan sapi ikut berpindah ke dalam susu dan dapat memicu hormon stres peminum susu.


[1] daerah yang terletak di antara daerah tropik yang  beriklim panas dan beriklim sedang
[2] batang yang terletak di bawah daun lembaga
[3] bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah atau media.
[4] tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun, pada satu tangkai.

[5] metabolit yang mengandung lemak sterol(bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah
[6] polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik

[7] pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri, yang sangat resisten
[8] salah satu zat anti oksidan yang terdapat pada. buah-buahan ,antara lain terdapat pada Wortel , Kentang dan buah

[9] pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan.
[10] pilihan, boleh memilih salah satu bidang ilmu yg sesuai dng bakat atau yg disukai
[11] hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.
[12] hormon steroid dari kelompok androgen.

BAB III
METODOLOGI


3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.” Oleh sebab itu, dalam melakukan penelitian kuantitatif perlu adanya hubungan antara pengamatan secara empiris dengan cara riset ke lapangan atau observasi dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. “Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup dalam cakupan ini.
3.2 Latar Penelitian
                    Latar pada penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA B di SMAN 1 Pamekasan. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang alternatif pengganti susu sapi yaitu susu kedelai. Diperlukan siswa-siswa yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai kandungan gizi yang terdapat pada susu kedelai, sehingga siswa-siswi dapat mengkonsumsi susu kedelai, dan sebagai alternatif susu sapi. Oleh karena itu, peneliti mengambil latar di kelas XI IPA B di SMAN 1 Pamekasan untuk mengetahui pemahaman setiap individu (siswa-siswi) terhadap kandungan gizi yang terdapat pada susu kedelai. Dan dari hasil penelitian ini akan diketahui pemahaman setiap siswa tentang manfaat dari susu kedelai. Yang dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi dan bagi siswa-siswi alergi terhadap susu sapi ini adalah solusi tepat untuk mengganti kandungan gizi susu sapi karena kadungan gizi yang terdapat pada susu kedelai. Banyaknya manfaat susu kedelai belum diketahui siwa-siswi sehingga peneliti akan memberikan pemahaman tentang susu kedelai. Susu kedelai merupakan olahan dari kedelai yang sangat mudah membuatnya. Dengan bahan yang melimpah, peneliti akan menggunakan bahan ini menjadi berbeda. Salah satunya adalah susu kedelai. Untuk meningkatkan pertumbuhan, melancarakan peredaran darah, dan mengrangi kadar gula di dalam tubuh.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat Bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu panca indera lainnya. Hal ini digunakan sebagai metode untuk menghimpun data sehingga dapat diamati oleh peneliti” (Bungin, 2001: 142).

2. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan sebagai metode pengumpulan data untuk individu. Slameto (1999: 128) menyatakan bahwa angket merupakan suatu daftar pertanyaan- pertanyaan tertulis yang harus dijawab siswa yang menjadi sasaran dari angket tersebut. Tujuan digunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pacaran terhadap prestasi siswa di pamekasan.

3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti didalam penelitian ini berdasarkan dari metode penelitian, yaitu analisa kuantitatif. Analisis data yang digunakan peneliti didalam penelitian ini berdasarkan dari metode penelitian, yaitu analisa kuantitatif, yaitu pendekatan sains untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan atau pengolahan data dengan kaidah-kaidah matematik terhadap data angka atau numeric. “Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan.  Pendekatan kuantitatif  lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. pendekatan kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan apakah itu data primer atau sekunder. Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear dan lain-lain.. Seluruh data yang diperoleh akan dianalisis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Hasil seluruh catatan selama observasi atau pengamatan secara langsung ditranskripkan secara detail.
2.   Hasil rekaman dari wawancara juga akan ditranskripkan secara detail.
3. Kemudian hasil tersebut diinterpretasikan bagaimana hambatan komunikasi antarbudaya yang terjadi antara suami tionghoa dan istri Jawa.
4.  Setelah seluruh data yang didapat dianalisis dan juga diinterpretasikan, maka langkah selanjutnya akan ditarik kesimpulan.

 BAB IV
 PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan susu kedelai
                  Cara mengolah susu kedelai menggunakan alat dan bahan, antara lain :
Alat           :               
1.      Panci
2.       Penggiling batu
3.       Kain Saring atau kain blacu
4.      Tungku atau kompor
Bahan       :
1.      Kedelai                                                                        1 kg
2.      Air panas                                                                     8 liter                          
3.      Air untuk perendaman                                                 3 liter
4.      Gula pasir                                                                    100-200 gr
5.      Panili                                                                           2 gr
6.      Coklat                                                                          15 gr
7.      Garam                                                                                     15 gr

CARA PEMBUATAN
1) Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci;
2) Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam
    dalam air bersih selama kira-kira 12 jam;
3) Cuci sampai kulit arinya terkelupas. Hancurkan dengan penggiling dari batu;
4) Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran
    sampai rata;
5) Saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu
    kedelai;
6) Tambakan gula pasir, panili, coklat, dan garam ke dalam larutan susu, aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih.
 
Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah dalam proses pembutan susu kedelai akan dijelaskan
kedelai
Daalam bentuk bagan seperti dibawah ini :
                                                                                   
Dibersihkan dan
Dicuci

                                                                    
Direbus
 

Direndam
Dicuci dan dikupas
 



     
Digiling
    Ditambah air panas dan diaduk sampai rata





Disaring
 




Ditambah gula pasir, panili, coklat, dan garam
Susu Kedelai
Dipanaskan
                                                                                     




      Dari setiap langkah pada bagan diatas dapat dijelaskan tujuan dan manfaat dari langkah-
langkah yang akan dilakukan.
a)      Pencucian kedelai
Pembasuhan dilakukann untuk menghilangkan kotoran dan menjaga kesterilan bahan
b)      Perebusan kedelai
Perebusan dilakukan untuk menghilangkan bakteri dan memudahkan pengupasan kulit kedelai
c)      Perendaman kedelai
Perendaman dilakukan untuk membantu proses pengelupasan kulit kedelai yang keras dan juga untuk menjaga suhu
d)      Pencucian dan Pengupasan kedelai
Dilakukan untuk membersihkan kembali kedelai yang setelah dilakukan perendaman dan pengupasan dilakukan untuk membantu proses  berikutnya.
e)      Penggilingan Kedelai
Dilakukan untuk menghaluskan kedelai dan membantu untuk proses  selanjutnya.
f)       Penambahan  air panas
Dilakukan untuk membantuk proses pencampuran kedelai dan pengadukan dilakukan untuk meratakan adonan kedelai yang telah halus.
g)      Penambahan bahan yang lain.
Yaitu percampuran bahan yang lain untuk membuat susu kedelai yang diinginkan
Misalnya : gula pasir, panili, coklat, dan garam.
h)      Pemanasan
Dilakukan untuk tahap terakhir membuat sus kedelai, yaitu pemansan seluruh adonan susu kedelai, dan susu kedelai siap disajikan, dan siap dikonsumsi.

4.2 Uji Panelis Susu Kedelai
              Untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang minuman susu berbahan dasar kedelai ini maka diadakan uji panelis untuk membandingkan susu sapi dan susu kedelai. Jumlah responden dalam uji panelis ini adalah 32 orang yaitu siswa-siswi kelas XI IPA B di SMAN 1 Pamekasan. kriteria dalam penelaian ini meliputi rasa, warna, dan aroma.
      Hasil uji panelis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Susu Sapi
Susu Kedelai
Kriteria
Rata-rata Per 32
Responden
Kriteria
Rata-rata per 32
Responden
Aroma
4,25
Aroma
4,56
Warna
4,375
Warna
4,65
Rasa
4
Rasa
4,125
     
               Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari 32 responden rata-rata menyukai susu kedelai dari pada susu sapi. Hal ini dapat dilihat dari segala criteria yang ada, susu kedelai mendekati enak dengan skor mendekati 5 yang diolah dengan komposisi yang tepat.
                Selain itu susu kedelai lebih perlu sedikit gula daripada susu sapi untuk menjadi manis. sehingga, minuman susu kedelai dapat diterima sebagai susu yang bergizi tinggi dan memiliki kelebihan daripada susu sapi. Susu kedelai dapat diterima juga karena manfaat dan kandungan pada kedelai. Susu kedelai juga bermanfaat dapat menambah hormon insulin yang dapat mengurangi kadar gula di dalam tubuh. Susu kedelai merupakan minuman yang paket yang lengkap karena meliputi rasa, warna dan aroma.



Perbandingan komposisi susu kedelai dan susu sapi tiap 100 gram
KOMPONEN
SUSU KEDELAI
SUSU SAPI
Kalori (Kkal)
41
61
Protein (g)
3,5
3,2
Kalsium (mg)
50
143
Karbohidrat (g)
5
4,3
Lemak (g)
2,5
3,5
Fosfor (g)
45
60
Besi (g)
0,7
1,7
Vitamin A (SI)
200
130
Vitamin B1 (tiamin)(mg)
0,08
0,03
Vitamin C (mg)
2
1
Air (g)
87
88,33
                                                                                          Sumber : Direktorat gizi, Depkes RI
4.3 Nilai Ekonomis Susu kedelai
a. pengeluaran
      pengeluaran merupakan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Untuk membuat 1 botol besar susu kedelai dan susu sapi yang ada di pasaran, dibutuhkan bahan seperti berikut ini :
Susu Kedelai
Susu Sapi
Bahan-bahan
Biaya
Bahan-bahan
Biaya
Susu kedelai 200 mL
Rp 3.500,00
Susu sapi 200 mL
Rp 6000,00
Gula
Rp 1.500,00
Gula
Rp 1.500,00
Lain-lain
Rp 1.000,00
Lain-lain
Rp 1.000,00
Total
Rp 6.000,00
Total
Rp 8.500,00


        Dari tabel di atas dapat dianalisis jika biaya yang dibutuhkan untuk membuat susu kedelai lebih sedikit dibandingkan dengan susu sapi yamg ada di pasaran. Susu kedelai terbuat dari bahan yang murah namun bergizi tinggi dan bahan yang sangat melimpah.
b. pendapatan
        jika semua bahan susu kedelai atau susu sapi dicampur, menghasilkan 4 gelas dengan harga tiap  satu gelas Rp 3.000,00  maka dalam 4 gelas tersebut produsen atau yang membuat susu kedelai atau susu sapi akan menghasilkan pemasukan kotor Rp 12.000,00 dari perhitungan tersebut pendapatan yang diperoleh dari penjualan susu kedelai atau susu sapi seimbang yaitu Rp 12.000,00.
c. Keuntungan
        keuntungan merupakan selisih antar pendapatan yang diperoleh dengan pengeluaran total.
Ø  keuntungan susu sapi
Rp 12.000 – Rp 8.500 = Rp 3.500, sedangkan keuntungan tiap gelasnya adalah
Rp 3.500 : 4 = Rp 875
Ø  keuntungan susu kedelai
Rp 12.000 – Rp 6000 = Rp 6.000, sedangkan keuntungan tiap gelasnya adalah
Rp 6.000 : 4 = Rp 1.500

     Keuntungan yang diperoleh dari penjualan susu kedelai lebih besar jika dibandingkan
Susu sapi yang ada di pasaran. karena harga dari susu kedelai lebih murah dibandingkan susu sapi. Sehingga masayarakat banyak menggunakn susu kedelai sebagai alternatif pengganti susu susu sapi. kandungan dan manfaat yang dimiliki susu kedelai yang hampir sama dengan susu sapi sebagai alasan para konsumen menggunakan susu kedelai dan
karena harga yang murah dibandingkan susu sapi juga. Ini akan menjadi ladang bisnis yang sangat tinggi bagi para produsen susu kedelai karena memiyang sangat menjanjikan karena pendapatan yang diperoleh susu kedelai tinggi dibandingkan susu sapi.


d. Kelayakan Usaha
            kelayakan usaha dapat diketahui dengan menghitung benefit cost ratio (B/C) sebagai berikut :
Ø  Susu sapi
B/C          = keuntungan : hasil penjualan
                 = Rp 3.500 : Rp 8.500 = 0.41
Ø  Susu kedelai
B/C          = keuntungan : hasil penjualan
                 = Rp 6.000 : Rp 6.000 = 1


Berdasarkan perhitungan di atas, susu kedelai layak untuk dijadikan suatu usaha dan mempunyai benefit cost ratio yang lebih baik dari susu sapi yang ada di pasaran. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan susu kedelai. Susu kedelai memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Pembelian bahan sedikit namun yang dihasilkan sangat banyak. Susu kedelai memiliki keuntungan yang tinggi dibandingkan susu sapi. Dan susu kedelai memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan susu sapi, sehingga susu kedelai menjadi alternatif pengganti susu sapi. Karena semua orang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi karena penyakit alergi dan diare.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
      Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan dari percobaan yag telah dialakukan , yaiut :
1)      Kedelai yang sudah dikupas dan dikukus, kemudian digilimg hingga halus , dapat diolah menjadi susu kedelai.
2)      Kedelai yang diolah menjadi susu kedelai banyak diminati atau enak menurut responden.
3)      Kedelai memiliki nilaki ekonomis yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan prospek usaha bagi masyarakat dalam rangka penambahan pendapat. Dan dapat dijadikan home industri karena bahan yang sangat mudah didapat dan mudah diolah sehingga bisnis susu kedelai menjadi ladang bisnis yang menjajikan
5.2 Saran
      Dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan masyarakat Indonesia menjadi orang yang lebih inovatif dan mampu berkaraya dengan  mengolah barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis. misalnya kedelai yang tadinya kurang dilirik oleh masyarakat dapat dijadikan susu  kedelai yang sangat bermanfaat bagi tubuh, antara lain, mengatasi diabetes mellitus, osteoporosis,dll. Dengan hal tersebut pemerintah dapat mengurangi jumlah pengangguran dengan mensosialisasikan cara pembuatan susu kedelai dengan bahan dasar kedelai sehingga para pengangguran memiliki pekerjaan yang layak dan dapat membuka lapangan usaha baru. Semoga pembuatan susu kedelai dengan bahan dasar kedelai ini terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh masyarakat ataupun pemerintah sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Pemanfaatan kedelai belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat sehingga ini menjadi ladang bisnis baru buat masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ronywijaya.web.id/2011/05/manfaat-susu-kedelai.html
https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:4bodwqal8b4j:www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/susu_kedelai.pdf+susu+kedelai&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=adgeesimryl53r6fcsrv6hscioly2xzcvf99vhqkdwmsdqvzeedbzuzcofcfvjteko6ebcc7r-qb6dlx_fakymdubcljo_aogujns_zglqw9npl1empqymoop71wjjowtxocohjngbib&sig=ahietbrb7pxxrmaelf_z3piyoztpa_