BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kedelai
(kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya
perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang
penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika
Serikat meskipun kedelai
praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kacang kedelai dikenal sebagai salah satu
makanan yang memiliki tingkat protein nabati sangat tinggi. Tidak hanya itu,
kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi susu kedelai ternyata
memiliki kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memikili kandungan yang jauh lebih
baik bila dibandingkan dengan susu sapi biasa. Susu
kedelai juga berfungsi sebagai pembentuk kandungan tulang baru, memperkuat
tulang, mengatur fungsi otot, meredarkan darah dengan normal, mengontrol asam
lemak di usus.
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih
yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu biasanya dikonsusmsi
oleh masyarakat berupa susu sapi biasa. Susu banyak memiliki kandungan gizi
yang tinggi berupa protein dan vitamin. Dan dapat meningkatkan kalsium dalam
tubuh. Namun, dapat juga menyebabkan penyakit, di ataranya: Gatal-gatal di kulit, saluran cerna, serta saluran napas,
gangguan pada saluran cerna, karena saluran cerna merupakan organ yang pertama
kali kontak dengan makanan tersebut, sehingga biasanya jika orang selesai minum
susu sapi selang beberapa saat akan muntah-muntah dan diare. Diare adalah
penyakit yang disebabkan bakteri yang terkandung dalam suatu makanan atau
minuman. Penyakit ini sangat berbahaya jika dibiarkan akan menyebabkan rusak
organ pencernaan karena dan dapat meyebabkan kematian. Pencegahan pada penyakit
ini adalah meminum obat diare dan menghindarkan makanan atau minuman yang
menambah parahnya penyakit ini. Misalnya meminum susu sapi yang selektif.
Karena jika susu sapi yang terkontaminasi.
Berdasarkan latar belakang di atas
akan perlu adanya alternatif pengganti susu sapi .sebagai penggantinya adalah
susu kedelai. Susu kedelai memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan susu
sapi. Sehingga susu kedelai dapat dijadikan alternatif susu sapi. Dalam
penelitian ini “Susu Kedelai menjadi
alternatif Pengganti Susu Sapi.”
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dijabarkan, dalam penyusunan karya ilmiah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara pembuatan susu kedelai?
2. Bagaimana
respon masyarakat (responden) terhadap minuman susu kedelai ditinjau dari aroma,
rasa, dan warna?
3. Bagaimana
nilai ekonomis dari susu kedelai?
1.3
Tujuan
Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa
tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui
cara pembuatan minuman susu kedelai.
2. Untuk mengetahui
respon masyarakat (responden) terhadap minuman susu kedelai jika ditinjau dari
aroma, rasa, dan warna.
3. Untuk mengetahui
nilai ekonomis dari minuman susu kedelai.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penulisan
karya ilmiah ini, dapat diambil beberapa manfaat yaitu :
1. Bagi Peneliti
Dengan penulisan karya ilmiah ini dapat mengetahui manfaat
lain kedelai sehingga dapat memenuhi gizi dengan alternatif pengganti susu
sapi.
2. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan informasi pada sisiwanya tentang
pemanfaatan kedelai sebagai pengganti susu sapi.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menyajikan sendiri variasi susu dari bahan
baru yang memiliki kandungan yang tidak kalah dengan susu sapi.
4. Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat menyajikan suatu alternatif baru yang dapat
menambah variasi pangan sesuai dengan peraturan sebagai upaya menciptakan
produk inovatif yang dapat diberikan kepada khalayak ramai.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1
Kedelai
Kedelai (kadang-kadang
ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman
polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini
telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih
diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang
dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam
sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.
Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun
kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kedelai merupakan tanaman dikotil semusim dengan
percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium.
Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam
keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah
subtropik[1],
juga merupakan tanaman hari pendek dengan waktu
kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap
berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di
daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga. Biji kedelai berkeping
dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio
terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat.
Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk
biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak
pipih. Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang
cukup.
Kecambah kedelai tergolong epigeous,
yaitu keping biji muncul di atas tanah. Warna hipokotil[2],
yaitu bagian batang kecambah dibawah kepiing, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga.
Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau
berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge). Buah kedelai
berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong
kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses
pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.
Pada buku (nodus) pertama
tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya,
pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai.
Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai
agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau.
Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas[3]
atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk[4].
Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian
bawah batang.
Kerajaan
|
Plantae
|
Filum
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
Fabales
|
Famili
|
Fabaceae
|
Upafamili
|
Faboideae
|
Tabel 1 : kalsifikasi kedelai
Gambar 1
2.2
Susu Kedelai
Kacang
kedelai dikenal sebagai salah satu makanan
yang memiliki tingkat protein nabati sangat tinggi. Manfaat susu kedelai untuk kesehatan sangat penting. Tidak hanya
itu, kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi susu kedelai ternyata
memiliki kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memiliki kandungan yang jauh
lebih baik bila dibandingkan dengan susu sapi biasa. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh beberapa pakar gizi, susu kedelai sangat dianjurkan untuk
dijadikan sebagai pengganti susu
formula untuk bayi di atas 4 bulan karena terbukti lebih aman dari
bakteri jahat yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi. Dalam tubuh
terdapat kolesterol[5]
jahat yang menuai pengapuran pembuluh darah. Maka, HDL atau kolesterol baik
dalam susu kedelai mampu mencegah pengapuran tersebut dengan melawan kolesterol
jahat. Susu kedelai juga berfungsi sebagai pembentuk kandungan tulang baru,
memperkuat tulang, mengatur fungsi otot, meredarkan darah dengan normal, dan mengontrol
asam lemak di usus.
Penelitian pada
manusia menunjukkan bahwa polisakarida[6]
yang terkandung dalam kedelai mampu menekan kadar glukosa dan trigliserida
postpandrial, serta menurunkan rasio insulin-glukosa postpandrial (setelah
makan). Hal ini membuktikan bahwa kandungan polisakarida pada kedelai mampu
mengendalikan kadar gula darah yang berlebih dalam tubuh. Diabetes mellitus
muncul akibat dari kurang berfungsinya atau terganggunya fungsi insulin,
sehingga kadar gula darah meningkat sampai jauh melebihi batas normal. Asupan
susu kedelai dapat membantu mengendalikan kadar gula darah yang melebihi batas
normal tersebut, sehingga sangat membantu mengendalikan gejala penyakit gula
ini.
2.3 Kandungan dan manfaat susu kedelai
1) Kandungan
Kedelai selain sumber serat termasuk
sumber protein nabati dan lesitin juga sumber vitamin A, B kompleks, vitamin
E,, fosfor, magnesium,kalsium, dan zat besi.
2) Manfaat
a) Kanker
Di masyarakat Jepang yang suka mengonsumsi kedelai, insiden
kanker jarang terjadi. Ternyata, kedelai mengandung fitoestrogen, zat yang
mirip hormon estrogen, dan juga isoflavon yang antioksidan. Jenis kanker yang
dapat dicegah antara lain payudara, saluran telur, indung telur dan prostat.
b) Osteoporosis
Fitoestrogennya mampu mencegah osteoporosis. Belum lagi
ekstra kalsium dalam tahu yang dibuat dari kalsium klorida, proteinnya juga
ikut mengurangi pengeluara kalsium melalui urin.
c) Anemia
Tempe yang mengalami fermentasi meningkatkan aktivitas
vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
d) Diabetes Mellitus
Nilai serat, vitamin B kompleks, serta kandungan asam
aminonya membuat tempe sumber protein sempurna bagi penderita diabetes
mellitus.
e) Jantung Koroner :
Zat-zat dalam tempe yang mampu membantu menurunkan lemak
darah adalah protein, PUFA, serat, niasin, vitamin E, karetenoid, isoflavon,
dan kalsium. Mengonsumsi tempe dalam jumlah tertentu secara teratur, dapat
menurunkan kolesterol total dan LDL.
f) Anti
aging
Sifatnya yang antioksidan, bila dikonsumsi dalam jumlah
cukup dan teratur dapat membantu mencegah penuaan dini.
2.4 Susu Sapi
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan
oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah
sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka
dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah
menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan
lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril[7]. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah
tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak
faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Saat masih
berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah
tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak
faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman. Warna susu
bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu
normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna
putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral
yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten[8] yang larut
menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil,
warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin
(gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah
sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak
penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung
susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah
berubah bila terkena faktor di atas. Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L Penetapan berat
jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini
dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas
di dalam susu. Viskositas[9]
susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan
padat susu, lemak, serta temperatur susu. Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C,
sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini
akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air
yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda. Susu segar
mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat
basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah
dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun
aktivitas bakteri.
Jenis produk susu
Berdasarkan kandungan lemak yang
terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu
susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk),
susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk)
atau susu skim (skim milk). Susu murni
harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan
susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral).
Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif[10].Susu kurang
lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di
dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi
hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih
sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah
dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya
dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak
susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%. Karena vitamin A dan D yang larut
dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak,
susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama
beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk
melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan
kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated
milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi.
Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15
menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur
lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu
bukan lemak. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susu)
2.5
Efek Samping Susu Sapi
konsumsi susu memiliki
berbagai efek negatif terhadap konsumen, terutama bagi pemilik kulit gelap.
Kebanyakan, susu yang dijual dipasaran tidak diproduksi dengan cara yang sama
seperti susu yang diperoleh secara alami dari peternakan. Sapi penghasil susu saat
ini adalah sapi yang jarang makan, sakit, atau bunting di mana hormonnya sedang
tidak bagus. Hormon ini kemudian masuk ke dalam susu dan memberi efek buruk
bagi peminum susu. Demikian seperti dikutip dari Carefair. Progesteron[11]
yang terdapat dalam susu sapi betina bunting terurai menjadi androgen. Androgen
adalah hormon steroid yang mengendalikan sifat maskulin dan karakteristik
setiap hewan bertulang belakang. Androgen yang paling sering dibahas adalah
testosteron.
Beberapa dokter
berpikir bahwa perkembangan jerawat yang dialami remaja dapat dikaitkan dengan
konsumsi susu yang memiliki kandungan ekstraandrogen. Ketika anak laki-laki
memasuki masa puber, misalnya, hormon testosteron[12]
bertambah akibat mengonsumsi beberapa gelas susu setiap hari. Kebiasaan ini
yang menyebabkan kulit mengalami permasalahan cukup serius.Selain itu, banyak
orang alergi susu, dan manifestasi reaksi ini terlihat pada kulit, seperti
dermatitis atopik pada bayi. Dermatitis atopik merupakan peradangan menahun
pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Sementara orang dewasa
mengalami lactose intolerant, yakni reaksi alergi susu yang dapat berwujud
jerawat.
Apa
yang Anda konsumsi tentunya akan memengaruhi seluruh tubuh, dan kulit merupakan
organ terbesar. Jika Anda harus minum susu, cobalah mengonsumsi susu sapi yang
diberi makan produk alami dan yang diizinkan untuk berkeliaran bebas. Sapi yang
dikurung dalam kandang terbatas kerap mengalami stres. Beberapa dokter
berasumsi, hormon stres yang dilepaskan sapi ikut berpindah ke dalam susu dan
dapat memicu hormon stres peminum susu.
[2] batang yang terletak di bawah daun lembaga
[3]
bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang
berada di atas permukaan tanah atau media.
[4] tangkainya
bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun, pada
satu tangkai.
[5]
metabolit
yang mengandung lemak sterol(bahasa
Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel
dan disirkulasikan dalam plasma darah
[6] polimer dengan
beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan
glikosidik
[8]
salah satu zat anti oksidan yang
terdapat pada. buah-buahan ,antara lain terdapat pada Wortel , Kentang dan buah
[10]
pilihan, boleh memilih salah satu bidang ilmu yg sesuai dng bakat atau yg
disukai
[11]
hormon steroid yang berperan
dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori teori dan atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam.” Oleh sebab
itu, dalam melakukan penelitian kuantitatif perlu adanya hubungan antara
pengamatan secara empiris dengan cara riset ke lapangan atau observasi dan
ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. “Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Pendekatan
ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan
dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan
dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Penelitian
kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan
dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian
kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan
ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan
data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel
untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk
menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi
untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya,
para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan
minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100
kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus /
minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang
untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa
survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk
memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam
responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan
semua layanan yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena
sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat
teknis, maka topik yang lain tidak tercakup dalam cakupan ini.
3.2
Latar Penelitian
Latar
pada penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA B
di SMAN 1 Pamekasan. Untuk meningkatkan
pengetahuan tentang alternatif pengganti susu sapi yaitu susu kedelai. Diperlukan siswa-siswa
yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai kandungan gizi yang terdapat
pada susu kedelai, sehingga siswa-siswi dapat mengkonsumsi
susu kedelai, dan sebagai alternatif susu sapi. Oleh karena itu, peneliti mengambil latar di kelas XI IPA B di SMAN 1 Pamekasan
untuk mengetahui pemahaman setiap individu (siswa-siswi) terhadap kandungan gizi yang terdapat
pada susu kedelai. Dan dari hasil
penelitian ini akan diketahui pemahaman setiap siswa tentang manfaat dari susu
kedelai. Yang dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi dan bagi siswa-siswi
alergi terhadap susu sapi ini adalah solusi tepat untuk mengganti kandungan
gizi susu sapi karena kadungan gizi yang terdapat pada susu kedelai. Banyaknya
manfaat susu kedelai belum diketahui siwa-siswi sehingga peneliti akan
memberikan pemahaman tentang susu kedelai. Susu kedelai merupakan olahan dari
kedelai yang sangat mudah membuatnya. Dengan bahan yang melimpah, peneliti akan
menggunakan bahan ini menjadi berbeda. Salah satunya adalah susu kedelai. Untuk
meningkatkan pertumbuhan, melancarakan peredaran darah, dan mengrangi kadar
gula di dalam tubuh.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
1.
Observasi
Observasi atau
pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera
mata sebagai alat Bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga,
penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata
serta dibantu panca indera lainnya. Hal ini digunakan sebagai metode untuk
menghimpun data sehingga dapat diamati oleh peneliti” (Bungin, 2001: 142).
2. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan sebagai metode
pengumpulan data untuk individu. Slameto (1999:
128) menyatakan bahwa angket
merupakan suatu daftar pertanyaan- pertanyaan tertulis yang harus dijawab siswa
yang menjadi sasaran dari angket tersebut. Tujuan digunakan angket dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pacaran terhadap prestasi siswa
di pamekasan.
3.4
Teknik Analisis Data
Analisis
data yang digunakan peneliti didalam penelitian ini berdasarkan dari metode
penelitian, yaitu analisa kuantitatif. Analisis data yang
digunakan peneliti didalam penelitian ini berdasarkan dari metode penelitian,
yaitu analisa kuantitatif, yaitu pendekatan sains
untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan atau pengolahan data dengan
kaidah-kaidah matematik terhadap data angka atau numeric. “Pendekatan
kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan
variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi
variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut
akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta
generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian
kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan
menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan
formula statistik yang akan digunakan.
Pendekatan kuantitatif lebih
memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan
makna secara kebahasaan dan kulturalnya. pendekatan kuantitatif berpijak pada
apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme,
behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat
kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata. Pendekatan kuantitatif
bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar
variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk
observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan
eksperimen semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner
tertulis atau dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data
yang diperlukan apakah itu data primer atau sekunder. Analisa dalam penelitian
kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan
setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana
statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa
faktor, regresi linear dan lain-lain.. Seluruh data yang diperoleh akan dianalisis
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Hasil seluruh catatan selama observasi atau pengamatan secara langsung
ditranskripkan secara detail.
2. Hasil rekaman dari wawancara juga akan
ditranskripkan secara detail.
3. Kemudian
hasil tersebut diinterpretasikan bagaimana hambatan komunikasi antarbudaya yang
terjadi antara suami tionghoa dan istri Jawa.
4.
Setelah seluruh data yang didapat dianalisis dan juga diinterpretasikan,
maka langkah selanjutnya akan ditarik kesimpulan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Pembuatan susu kedelai
Cara
mengolah susu kedelai menggunakan alat dan bahan, antara lain :
Alat :
1.
Panci
2. Penggiling batu
3. Kain Saring atau kain blacu
4.
Tungku atau kompor
Bahan
:
1.
Kedelai 1
kg
2.
Air panas 8
liter
3.
Air untuk perendaman 3
liter
4.
Gula pasir 100-200
gr
5.
Panili 2
gr
6.
Coklat 15
gr
7.
Garam 15
gr
CARA PEMBUATAN
1) Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian
cuci;
2) Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira
15 menit, lalu rendam
dalam air
bersih selama kira-kira 12 jam;
3) Cuci sampai kulit arinya terkelupas. Hancurkan
dengan penggiling dari batu;
4) Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas.
Aduk-aduk campuran
sampai
rata;
5) Saring campuran dengan kain saring, sehingga
diperoleh larutan susu
kedelai;
6) Tambakan gula pasir, panili, coklat, dan garam ke
dalam larutan susu, aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih.
Untuk
lebih jelasnya, langkah-langkah dalam proses pembutan susu kedelai akan
dijelaskan
kedelai
|
Dibersihkan dan
Dicuci
|
Direbus
|
Direndam
|
Dicuci dan dikupas
|
Digiling
|
Ditambah air panas dan diaduk sampai
rata
|
Disaring
|
Ditambah gula pasir, panili,
coklat, dan garam
|
Susu Kedelai
|
Dipanaskan
|
Dari setiap langkah pada bagan diatas
dapat dijelaskan tujuan dan manfaat dari langkah-
langkah
yang akan dilakukan.
a)
Pencucian kedelai
Pembasuhan dilakukann untuk menghilangkan kotoran
dan menjaga kesterilan bahan
b)
Perebusan kedelai
Perebusan dilakukan untuk menghilangkan bakteri dan
memudahkan pengupasan kulit kedelai
c)
Perendaman kedelai
Perendaman dilakukan untuk membantu proses
pengelupasan kulit kedelai yang keras dan juga untuk menjaga suhu
d)
Pencucian dan Pengupasan kedelai
Dilakukan untuk membersihkan kembali kedelai yang
setelah dilakukan perendaman dan pengupasan dilakukan untuk membantu
proses berikutnya.
e)
Penggilingan Kedelai
Dilakukan untuk menghaluskan kedelai dan membantu
untuk proses selanjutnya.
f)
Penambahan air panas
Dilakukan untuk membantuk proses pencampuran kedelai
dan pengadukan dilakukan untuk meratakan adonan kedelai yang telah halus.
g)
Penambahan bahan yang lain.
Yaitu percampuran bahan yang lain untuk membuat susu
kedelai yang diinginkan
Misalnya : gula pasir, panili, coklat, dan garam.
h)
Pemanasan
Dilakukan untuk tahap terakhir membuat sus kedelai,
yaitu pemansan seluruh adonan susu kedelai, dan susu kedelai siap disajikan,
dan siap dikonsumsi.
4.2 Uji Panelis Susu Kedelai
Untuk mengetahui
pendapat masyarakat tentang minuman susu berbahan dasar kedelai ini maka
diadakan uji panelis untuk membandingkan susu sapi dan susu kedelai. Jumlah
responden dalam uji panelis ini adalah 32 orang yaitu siswa-siswi kelas XI IPA
B di SMAN 1 Pamekasan. kriteria dalam penelaian ini meliputi rasa, warna, dan
aroma.
Hasil uji panelis tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Susu
Sapi
|
Susu
Kedelai
|
||
Kriteria
|
Rata-rata
Per 32
Responden
|
Kriteria
|
Rata-rata
per 32
Responden
|
Aroma
|
4,25
|
Aroma
|
4,56
|
Warna
|
4,375
|
Warna
|
4,65
|
Rasa
|
4
|
Rasa
|
4,125
|
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari 32 responden
rata-rata menyukai susu kedelai dari pada susu sapi. Hal ini dapat dilihat dari
segala criteria yang ada, susu kedelai mendekati enak dengan skor mendekati 5
yang diolah dengan komposisi yang tepat.
Selain itu susu kedelai lebih perlu sedikit gula daripada susu sapi
untuk menjadi manis. sehingga, minuman susu kedelai dapat diterima sebagai susu
yang bergizi tinggi dan memiliki kelebihan daripada susu sapi. Susu kedelai dapat
diterima juga karena manfaat dan kandungan pada kedelai. Susu kedelai juga
bermanfaat dapat menambah hormon insulin yang dapat mengurangi kadar gula di
dalam tubuh. Susu kedelai merupakan minuman yang paket yang lengkap karena
meliputi rasa, warna dan aroma.
Perbandingan komposisi susu kedelai dan
susu sapi tiap 100 gram
KOMPONEN
|
SUSU KEDELAI
|
SUSU SAPI
|
Kalori (Kkal)
|
41
|
61
|
Protein (g)
|
3,5
|
3,2
|
Kalsium (mg)
|
50
|
143
|
Karbohidrat (g)
|
5
|
4,3
|
Lemak (g)
|
2,5
|
3,5
|
Fosfor (g)
|
45
|
60
|
Besi (g)
|
0,7
|
1,7
|
Vitamin A (SI)
|
200
|
130
|
Vitamin B1 (tiamin)(mg)
|
0,08
|
0,03
|
Vitamin C (mg)
|
2
|
1
|
Air (g)
|
87
|
88,33
|
Sumber
: Direktorat gizi, Depkes RI
4.3 Nilai Ekonomis Susu kedelai
a. pengeluaran
pengeluaran
merupakan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Untuk membuat 1
botol besar susu kedelai dan susu sapi yang ada di pasaran, dibutuhkan bahan
seperti berikut ini :
Susu
Kedelai
|
Susu
Sapi
|
||
Bahan-bahan
|
Biaya
|
Bahan-bahan
|
Biaya
|
Susu
kedelai 200 mL
|
Rp
3.500,00
|
Susu
sapi 200 mL
|
Rp
6000,00
|
Gula
|
Rp
1.500,00
|
Gula
|
Rp
1.500,00
|
Lain-lain
|
Rp
1.000,00
|
Lain-lain
|
Rp
1.000,00
|
Total
|
Rp
6.000,00
|
Total
|
Rp
8.500,00
|
Dari tabel di atas dapat dianalisis jika
biaya yang dibutuhkan untuk membuat susu kedelai lebih sedikit dibandingkan
dengan susu sapi yamg ada di pasaran. Susu kedelai terbuat dari bahan yang
murah namun bergizi tinggi dan bahan yang sangat melimpah.
b. pendapatan
jika semua bahan susu
kedelai atau susu sapi dicampur, menghasilkan 4 gelas dengan harga tiap satu gelas Rp 3.000,00 maka dalam 4 gelas tersebut produsen atau
yang membuat susu kedelai atau susu sapi akan menghasilkan pemasukan kotor Rp
12.000,00 dari perhitungan tersebut pendapatan yang diperoleh dari penjualan
susu kedelai atau susu sapi seimbang yaitu Rp 12.000,00.
c. Keuntungan
keuntungan merupakan selisih antar
pendapatan yang diperoleh dengan pengeluaran total.
Ø keuntungan
susu sapi
Rp
12.000 – Rp 8.500 = Rp 3.500, sedangkan keuntungan tiap gelasnya adalah
Rp
3.500 : 4 = Rp 875
Ø keuntungan
susu kedelai
Rp 12.000 – Rp 6000 =
Rp 6.000, sedangkan keuntungan tiap gelasnya adalah
Rp 6.000 : 4 = Rp 1.500
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan susu kedelai lebih
besar jika dibandingkan
Susu sapi yang ada di pasaran.
karena harga dari susu kedelai lebih murah dibandingkan susu sapi. Sehingga
masayarakat banyak menggunakn susu kedelai sebagai alternatif pengganti susu
susu sapi. kandungan dan manfaat yang dimiliki susu kedelai yang hampir sama
dengan susu sapi sebagai alasan para konsumen menggunakan susu kedelai dan
karena harga yang murah
dibandingkan susu sapi juga. Ini akan menjadi ladang bisnis yang sangat tinggi
bagi para produsen susu kedelai karena memiyang sangat menjanjikan karena
pendapatan yang diperoleh susu kedelai tinggi dibandingkan susu sapi.
d.
Kelayakan Usaha
kelayakan usaha
dapat diketahui dengan menghitung benefit cost ratio (B/C) sebagai berikut :
Ø Susu
sapi
B/C = keuntungan : hasil penjualan
= Rp 3.500 : Rp 8.500 = 0.41
Ø Susu
kedelai
B/C = keuntungan : hasil penjualan
= Rp 6.000 : Rp 6.000 = 1
Berdasarkan perhitungan di atas,
susu kedelai layak untuk dijadikan suatu usaha dan mempunyai benefit cost ratio
yang lebih baik dari susu sapi yang ada di pasaran. Hal ini terjadi karena
biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan susu kedelai. Susu kedelai
memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Pembelian bahan sedikit namun yang
dihasilkan sangat banyak. Susu kedelai memiliki keuntungan yang tinggi
dibandingkan susu sapi. Dan susu kedelai memiliki kandungan gizi yang tidak
kalah dengan susu sapi, sehingga susu kedelai menjadi alternatif pengganti susu
sapi. Karena semua orang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi karena penyakit
alergi dan diare.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari uraian diatas
dapat ditarik kesimpulan dari percobaan yag telah dialakukan , yaiut :
1) Kedelai
yang sudah dikupas dan dikukus, kemudian digilimg hingga halus , dapat diolah
menjadi susu kedelai.
2) Kedelai
yang diolah menjadi susu kedelai banyak diminati atau enak menurut responden.
3) Kedelai
memiliki nilaki ekonomis yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan prospek
usaha bagi masyarakat dalam rangka penambahan pendapat. Dan dapat dijadikan home
industri karena bahan yang sangat mudah didapat dan mudah diolah sehingga
bisnis susu kedelai menjadi ladang bisnis yang menjajikan
5.2 Saran
Dengan
adanya karya ilmiah ini diharapkan masyarakat Indonesia menjadi orang yang
lebih inovatif dan mampu berkaraya dengan
mengolah barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis menjadi barang yang
mempunyai nilai ekonomis. misalnya kedelai yang tadinya kurang dilirik oleh
masyarakat dapat dijadikan susu kedelai
yang sangat bermanfaat bagi tubuh, antara lain, mengatasi diabetes mellitus,
osteoporosis,dll. Dengan hal tersebut pemerintah dapat mengurangi jumlah
pengangguran dengan mensosialisasikan cara pembuatan susu kedelai dengan bahan
dasar kedelai sehingga para pengangguran memiliki pekerjaan yang layak dan
dapat membuka lapangan usaha baru. Semoga pembuatan susu kedelai dengan bahan
dasar kedelai ini terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh masyarakat ataupun
pemerintah sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Pemanfaatan kedelai belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat sehingga
ini menjadi ladang bisnis baru buat masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.ronywijaya.web.id/2011/05/manfaat-susu-kedelai.html
https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:4bodwqal8b4j:www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/susu_kedelai.pdf+susu+kedelai&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=adgeesimryl53r6fcsrv6hscioly2xzcvf99vhqkdwmsdqvzeedbzuzcofcfvjteko6ebcc7r-qb6dlx_fakymdubcljo_aogujns_zglqw9npl1empqymoop71wjjowtxocohjngbib&sig=ahietbrb7pxxrmaelf_z3piyoztpa_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar